Beranda | Artikel
Vaksin dan Validitas Berita dan Informasi
Minggu, 18 Februari 2018

Dalam menerima berita dan informasi maka sangat perlu ilmiah dan validitas. Hendaklah tidak mudah langsung menerima dan yakin akan sebuah berita kemudian menyebarkannya tanpa memastikan valid atau tidak.

Islam agama yang mulia dan sangat ilmiah dan serta memperhatikan valid/shahih atau tidaknya berita/khabar. Hal ini dibahas dalam ilmu (mushtalah) hadits secara umum. Jika tidak ada ilmu ini, maka semua berita akan ditelan mentah-mentah dan semua orang akan berbicara siaapun itu dan berbicara apapun, tanpa memperhatikan latar belakang ilmu dan keahliannya

Karenanya Abdullah bin Mubarak rahimahullah mengatakan,

ﺍﻹﺳﻨﺎﺩ ﻣﻦ ﺍﻟﺪﻳﻦ، ﻭﻟﻮﻻ ﺍﻹﺳﻨﺎﺩ؛ ﻟﻘﺎﻝ ﻣﻦ ﺷﺎﺀ ﻣﺎ ﺷﺎﺀ

“Sanad adalah bagian dari agama. Jika tidak ada sanad, maka orang akan berkata semaunya.” (Muqaddimah Shahih Muslim)

Mengenai vaksin, dengan mudahnya internet dan sosial media di zaman ini berita yang tidak benar (HOAX) tentang vaksin sangat mudah menyebar. Sebagian orang pun langsung percaya tanpa mengecek kebenarannya.

CONTOH HOAX:
-Vaksin adalah konspirasi buatan yahudi dan amerika
-Vaksin hanya untuk negara Islam dan melemahkan generasi Islam

Faktanya:
-Vaksin yang menemukan adalah ilmuan Islam, penemu awal konsep vaksin adalah  Ar-Razi dan disempurnakan di zaman khalifah turki Ustmani (lihat buku 1001 penemuan)

Silahkan baca:
Figure 2: A Turkish stamp issued in 1967 to commemorate the 250th anniversary of the first smallpox vaccination. Source: 1001 Inventions: Muslim Heritage in Our World (Manchester: FSTC, 2006, p. 179).
http://www.muslimheritage.com/article/lady-montagu-and-introduction-smallpox-inoculation-england


-Vaksin ada di mayoritas program seluruh dunia
Di negara Eropa, Amerika, Australia, sebagian negara timur tengah seperti saudi, qatar, UEA dll,
vaksin merupakan program wajib yg benar-benar wajib penerapannya. Jika anak tidak lngkap vaksinnya, maka tidak bisa masuk sekolah (aturan resmi negara).

Silahkan baca:
https://muslimafiyah.com/program-vaksin-ada-di-hampir-mayoritas-negara-dunia.html

Atau INFO TIDAK BENAR YANG BAWA-BAWA AGAMA
Misalnya: Tahnik adalah imunisasi islami, sehingga tidak perlu vaksin lagi

Faktanya:
Tidak ada satupun ulama yang menjelaskan demikian, hikmah tahnik adalah memasukkan hal yang manis (glukosa) pertama kali lahir, bukan untuk mencegah infeksi bakteri. Justru yang dijelaskan ulama adalah ikhtilaf apakah tahnik itu sunnah atau perbuatan khusus hanya pada Nabi shallallahu alaihi wa sallam saja.

Kembali ke permasalahan validitas, dalam mengambil informasi vaksin perlu perhatikan hal berikut sebagaimana dalam ilmu hadits

1. Jika dapat artikel/tulisan atau broadcast tentang vaksin, maka pastikan adakah nama PENULISNYA ATAU TIDAK?
Jika tidak ada nama penulisnya, maka tidak langsung diterima
dalam ilmu hadits ini disebut dengan “Majhul” tentu riwayat TIDAK diterima

2. Jika ada nama penulisnya, maka kita lihat apakah penulisnya Ahli masalah vaksin atau tidak?
Hendaknya tidak berbicara tentang vaksin, sedangkan ia tidak pernah memegang vaksin dan tidak pernah melihat atau mempelajari cara membuat vaksin sama sekali
Dalam ilmu hadits kita perhatikan apakah perawinya bisa dipercaya atau tidak “Tsiqah atau tidak”. Jika tidak Tsiqah, tentu TIDAK diterima

3. Jika penulisnya adalah tsiqah akan tetapi menyelisihi yang tsiqah lebih banyak atau menyelisihi yang lebih tsiqah, maka riwayat tsiqah tersebut tidak diterima. Ini yang disebut dengan hadits Syadz dalam ilmu hadits

ﻓﺎﻟﺤﺪﻳﺚ ﺍﻟﺸﺎﺫ ﻫﻮ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺮﻭﻳﻪ ﺍﻟﺜﻘﺔ ﻭﻳﺨﺎﻟﻒ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﺮﻭﺍﺓ ﺍﻟﺜﻘﺎﺕ

“Hadits Syadz adalah hadits yang diriwayatkan oleh tsiqah (terpercaya) tetapi menyelisihi perawi-perawi lainnya yang tsiqah”

Jadi, dokter umum atau dokter spesialis bidang lain yang tidak mendalami vaksin pun, tidak bisa kita terima langsung perkataannya apalagi menyelisihi dengan ahli dalam hal ini seperti dokter anak yang melihat langsung fakta di lapangan, para professor dan ahli pembuat vaksin. Semisal dokter spesialis kulit menyelisihi perkataan dokter spesialis bedah tentang pembedahan jantung.

Perlu diketahui, oknum dokter yang tidak setuju vaksin hanya sedikit sekali, mereka tidak paham dan bisa jadi sudah terpengaruh dogam konspirasi dan lain-lain yang tidak benar sehingga tertutup pandangannya dengan fakta dan data yanh benar dan sangat mudah di akses. Vaksin program mendunia, perbandingan oknum dengan seluruh dokter dunia bisa satu banding jutaan dokter yang pro-vaksin (maaf ini penjelasan bagi mereka yang mengatakan “banyak juga dokter yanh tidak setuju vaksin”, tentu ini tidak benar)

Demikian semoga bermanfaat, semoga kita bisa bijak menerima informasi tentang vaksin.

Mengenai dalil dan fakta vaksin yang kami sampaikan di atas silahkan baca link lengkap berikut ini:

https://muslimafiyah.com/pembahasan-lengkap-mengenai-vaksinasi-di-situs-muslimafiyah-com.html



@ Di antara langit dan bumi Allah, pesawat Wing Air Yogyakarta – Surabaya

Penyusun: Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com





Artikel asli: https://muslimafiyah.com/vaksin-dan-validitas-berita-informasi.html